Choir Gbi Bandung

Senin, 26 Desember 2011

RIWAYAT MUSA

share by Rinto Rain Barry Nainggolan
March 10 at 10:10pm Reply
Keluaran 2 : 1 – 15

1 Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi;
2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.
3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
4 kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
5 Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.
6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"
8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.
9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.
10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
13 Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?"
14 Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan."
15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.

Inilah awal kisah Musa. Pertanyaannya mengapa Musa yang dipilih oleh Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir?
Orang tua Musa adalah seorang yang tinggal di rumah seorang Lewi yang menikah dengan anak perempuan seorang Lewi.
(tafsiran ini diambil berdasarkan terjemahan dari AV – 1769 Authorised Version (KJV)).
Pada masa kecilnya dia harus mengalami disembunyikan agar tidak dibunuh atas perintah firaun dan dilepaskan ibunya ke sungai Nil untuk menghidari ditemukan. Di sinilah kehidupan Musa bermula ketika dia ditemukan putri firaun. Kebetulankah? Saya percaya ada destination/tujuan Allah terhadap kehidupan seseorang. Musa tidak mati dibunuh, sementara banyak bayi-bayi lain harus meregang nyawa. Tuhan membangkitkan belas kasihan putri firaun agar tidak menyerahkan Musa kecil kepada firaun untuk dibunuh. Pada masa kecil Musa tetap diasuh ibunya dan pendidikan usia dininya ditangan ibunya seorang keturunan Lewi, bangsa Isreal. Didikan ini pulalah yang mempengaruhi watak Musa. Ingat, pendidikan di usia dini sangat mempengaruhi sifat dan watak dari seseorang. Dia cinta kepada kaumnya dan seorang pembela bagi kaumnya. Itulah yang menyebabkan Musa membunuh seorang Mesir yang memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudara sebangsanya.

Mengapa Musa yang dipilih Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir??? Musa adalah dari keturunan suku Lewi. Bukankah Suku Yehuda yang dinubuatkan Yakub seperti yang dituliskan dalam Kejadian 49:8-12 yang akan menjadi pemimpin?

Dan fakta hidup Musa …

a. Musa adalah seorang buron kasus pembunuhan di Mesir
Lihat Kejadian 2 ayat 12

b. Lagi pula Musa tidak pandai bicara
Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (Keluaran 4:10)

c. Tidak didengar Orang
Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: "Orang Israel sendiri tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!" (Keluaran 6:12)

Mengapa Allah memilih Musa?
Jawabannya sederhana ...
1. Tuhan mengenal nama Musa dan Musa mendapat kasih karunia dihadapan Allah.



Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku. (Keluaran 33:12)

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." (Keluaran 33:17)

2. Musa karib dengan Allah

Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri. (Imamat 10:3)

Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. (Keluaran 33:11)

3. Musa lembut hatinya

Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. (Bilangan 12:3)

4. Bergantung sepenuhnya kepada Allah

Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. (Keluaran 33:15)

Suatu pengalaman berkenaan dengan cita-cita :
Saya dilayani pertobatan dan lahir baru di jakarta tahun 1991 sewaktu masih SMA di Jakarta Timur, yaitu di pelayanan Dulos yang dipimpin oleh Bapak Dr. Ruyandi Hutasoit. Tetapi kerohanian tidak bertumbuh karena tidak ada pembimbingan yang intensif. Tahun 1992 saya melanjutkan study ke Bandung. Di Bandung pada awalnya saya enggan untuk ikut persekutuan. Tetapi karena ajakan berkali-kali dari teman satu kontrakan, sayapun bersedia untuk ikut ke persekutuan. Itu terjadi kira-kira tahun 1993. Setelah mengalami kasih dan kuasa Tuhan, sayapun akhirnya memutuskan untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi. Saya pun ikut dalam pembinaan kerohanian dengan Pemahaman Alkitab di persekutuan Boromeus. Dan tahun 1999, sayapun pernah di tahbiskan menjadi seorang diaken. Bersyukur setelah tahun 1993 itu, saya melayani dalam berbagai bidang di antaranya membuka persekutuan; pelayanan misi ke daerah-daerah seperti Tulang Bawang-desa Balian - Lampung, Losari, Purwakarta, Pangandaran, Pameungpeuk, Pati; Pembicara di berbagai persekutuan di Bandung; pembicara dalam seminar, dan lain-lain; Salah satunya yang akan saya saksikan berikut ini :
Semasa kecil saya bercita-cita menjadi seorang tentara. Tetapi karena tinggi tubuh saya hanya 158 sehingga tidak mungkin lolos seleksi, maka sayapun mengubur cita-cita itu. (saya akhirnya menemukan panggilan hidup sebagai seorang guru/pendidik) Tuhan adalah penghibur bagiku terhadap cita-citaku. Suatu waktu, saya diundang dengan undangan resmi sebanyak dua kali yang ditandatangani seorang Letkol untuk melayani persekutuan hari jumat tentara-tentara Kristen sesko TNI di jalan Aceh, Bandung sekitar tahun 1997. Sayapun ragu untuk menerima tawaran ini. (Perlu saya sampaikan, saya sebenarnya seorang yang demam panggung, tidak pandai bicara) tetapi karena tidak ada alasan untuk menolak, maka sayapun memberanikan diri untuk melayani di sana. Saya berpikir akan melayani tentara-tentara yang baru pelatihan. Ketika hari yang ditentukan sayapun menghadiri persekutuan tersebut. Ketika hendak memasuki ruangan persekutuan saya disambut seorang prajurit yang memberi hormat dan bahkan ketika masuk ke dalam ruangan saya disambut peserta persekutuan yang dipenuhi sejumlah tentara dengan berdiri sambil memberi hormat pula. (dalam keadaan ini, saya merasa asing karena tidak pernah mengalami sebelumnya) Ketika saya memperhatikan peserta persekutuan yang datang saat itu sayapun kaget ternyata yang hadir tidak seperti yang saya bayangkan. Yang hadir diantaranya ada tentara berpangkat kopral, sersan, kapten, mayor, letnan kolonel, dan brigadir jendral (bintang satu). Pada waktu itu saya dengan percaya diri memberitakan firman Tuhan dengan berani. Setelah melayani di sana, seakan-akan Tuhan memberi penghiburan kepada saya, bahwa walaupun saya tidak menjadi seorang tentara seperti cita-cita masa kecil, tetapi setidak-tidaknya saya pernah melayani tentara, dihormati tentara, disalami tentara.
Haleluyah. Terpujilah nama Tuhan. Amin.
Adakah saudara meragukan kasih dan kuasa Tuhan???
Mari alami kasih dan kuasa Tuhan.
Mari alami persekutuan indah dengan Tuhan.
Tuhan memberkati kita.
Horas,
Rinto Rain Barry Nainggolan

0 comments:

Posting Komentar