12 November 2010
Bacaan Setahun :
Yeremia 51-52
Ibrani 9
Nats :
...dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri ... janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain jug (Filipi 2:3,4)
Menemui "Semua Orang"
Filipi 2:1-11
Fred Eppinger ditunjuk menjadi CEO perusahaan asuransi besar, The Hanover Group, yang terancam bangkrut. Hari pertama berkerja, ia masuk kantor pukul enam pagi. Karena pintu utama masih ter-tutup, ia masuk lewat kantin. Di situ ia bertemu pegawai kantin, dan meminta dibuatkan secangkir kopi. "Boleh saja, " kata pegawai itu, "Tetapi, siapa sih Anda?" Fred menjelaskan bahwa ia adalah CEO yang baru dan ini adalah hari pertamanya. Dengan kaget si pegawai berkata bahwa ia sudah bekerja selama empat belas tahun dan tak pernah ada orang penting yang menginjakkan kaki ke situ, atau mengajaknya berbicara. Kemudian, Fred duduk dan menanyainya tentang apa yang ia pikirkan tentang perusahaan. Selanjutnya, lewat kedekatan hubungan dan komunikasi dengan karyawan, ia berhasil menyelamatkan Hanover.
Kerap kali saat posisi kita semakin tinggi, kita mudah lupa diri dan meremehkan orang lain yang kita anggap tidak penting. Entah itu di dunia kerja, di pelayanan, atau di komunitas. Kerap kita mudah melayani orang yang kita anggap penting atau yang kita harap membawa keuntungan. Namun, kita cenderung punya alasan untuk mengabaikan mereka yang menurut kita tidak penting.
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi mengingatkan kita untuk selalu dengan rendah hati menganggap yang lain lebih utama dari kita. Ia mengambil contoh dari Kristus sendiri. Kristus memiliki posisi yang tertinggi dan terutama, tetapi dengan rendah hati bersedia menemui kita, bahkan mem-berikan diri-Nya untuk kita. Dia menemui kita dengan mengosongkan diri-Nya. Dengan demikian, Dia memberikan teladan kerendahan hati yang sejati --HSL
0 comments:
Posting Komentar